Persiapan Mengajar
Persiapan
mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk
memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan demikian,
persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembentukan
kompetensi.
Untuk membuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses
pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui unsure-unsur perencanaan
pembelajaran yang baik, antara lain mengidentifikasi kebutuhan siswa, tujuan
yang hendak dicapai. Berbagai startegi dan scenario yang relevan digunakan
untuk mencapai tujuan dan criteria evaluasi (Hunt,1999:24). Bersamaan dengan itu peran guru dalam mengembangkan strategi amat
penting, karena aktivitas belajar siswa sangat dipengaruhi oleh sikap dan
perilaku guru didalam kelas. Jika mereka antusias memperhatikan aktivitas dan
kebutuhan-kebutuhan siswa, maka siswa- siswa tersebut akan mengembangkan
aktivitas-aktivitas belajarnya dengan baik, antusias, giat, dan serius (Dede
Rosyada, 2006:122).đ
A. Pengertian
Perencanaan
Proses
belajar mengajar perlu direncanakan agar dalam pelaksanaannya pembelajaran
berlangsung dengan baik dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Setiap
perencanaan selalu berkenaan dengan pemikiran tentang apa yang akan dilakukan.
Perencanaan program belajar mengajar memperkirakan mengenai tindakan apa yang
akan dilakukan pada waktu melaksanakan pembelajaran.
Untuk
membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan dapat menyelenggarakan proses
pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui unsur-unsur perencanaan
pembelajaran yang baik. Menurut Hunt (1999:24) dalam Majid (2005:94),
unsur-unsur perencanaan pembelajaran tersebut adalah mengidentifikasi kebutuhan
siswa, tujuan yang hendak dicapai, berbagai strategi dan skenario yang relevan
digunakan untuk mencapai tujuan, dan kriteria evaluasi. Mulyasa (2004:80),
mengemukakan pengembangan persiapan mengajar harus memperhatikan minat dan
perhatian peserta didik terhadap materi yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal
ini peran guru bukan hanya sebagai transformator, tetapi harus berperan sebagai
motivator yang dapat membangkitkan gairah belajar, serta mendorong siswa untuk
belajar dengan menggunakan berbagai variasi media, dan sumber belajar yang
sesuai serta menunjang pembentukan kompetensi.
Persiapan
mengajar pada hakekatnya memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan kata
lain persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan apa yang akan dilakukan
dalam kegiatn pembelajaran. Hal ini dimaksudkan mengkoordinasikan komponen
pembelajaran berbasis kompetensi. Anderson dalam E.Mulyasa (2004:83) membedakan
perencanaan dalam dua kategori, yaitu perencanaan jangka panjang dan
perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut unit plan yang
merupakan perencanaan bersifat komprekensif, dimana dapat aktifitas guru selama
satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan urain lebih melalui perencanaan
jangka pendek yang disebut persiapan mengajar. Jika pembelajaran ituditinjau
dari segi kegiatan guru, maka terlihat bahwa guru merupakan peranan prima. Ia
berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan,
implementasi dan penilaian (evaluasi).
1. Perencanaan Dan Implemntasi Persiapan
Kerangka
perencanaan dan implementasi pembelajaran melibatkan urutan langkah-langkah
yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaku pembelajaran.
Dalam kerangka tersebut terlihat adanya enam jenis aktifitas sebgai berikut:
Ă Mendiagnosa kebutuhan peserta didik,
guru harus menaruh perhatian khusus terhadap peserta didik, antara lain
bertalian dengan minat bakat, kebutuhan dan kemauan mereka. Selanjutnya dicari jalan
keluar bagaimana memenuhi hal tersebut.
Ă Memilih isi dan menentukan sasaran,
sasaran pengajaran melukiskan apapun sebenarnya diharapakan dari peserta didik,
agar mereka mampu melakukan sesuai dengan urutan pembelajaran.
Ă Mengidentfikasi teknik-teknik pembelajaran.
Guru dapat memilih secara bebas teknik pembelajaran. Sehingga merupakan
penyesuain yang bersifat profesional.
Ă Merencanakan aktivitas merumuskan
unit-unit dan merencanakan pembelajaran. Yang paling penting dalam aktifitas
ini adalah mengorganisasi keputusan-keputusan yang telah diambil yaitu mengenai
peserta didik. Sasaran-sasaran dan teknik pembelajaran dan dibukakan pada
dokumen resmi.
Ă Memberikan motivasi dan implementasi
program dalam hal ini mempersiapakan guru secara khusus bertalian dengan teknik
motivasional yang akan diterapkan dan beberapa prosedur administratif yang
perlu diikuti agar rencana tersebut dapat dilakasanakan dengan baik.
Ă Perencanaan yang
dipusatkan kepada pengukuran, evauasi dan penentuan tingkatan, aktivitas ini
merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes dan penyesuain dan
penampilan peserta didik secra individual.
2. Prinsip-prinsip
Persiapan Mengajar
Untuk
membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan dapat menyelenggarakan proses
pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui unsur-unsur perencanaan
pembelajaran yang baik. Menurut Hunt (1999:24) dalam Majid (2005:94),
unsur-unsur perencanaan pembelajaran tersebut adalah mengidentifikasi kebutuhan
siswa, tujuan yang hendak dicapai, berbagai strategi dan skenario yang relevan
digunakan untuk mencapai tujuan, dan kriteria evaluasi. Mulyasa (2004:80),
mengemukakan pengembangan persiapan mengajar harus memperhatikan minat dan
perhatian peserta didik terhadap materi yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal
ini peran guru bukan hanya sebagai transformator, tetapi harus berperan sebagai
motivator yang dapat membangkitkan gairah belajar, serta mendorong siswa untuk
belajar dengan menggunakan berbagai variasi media, dan sumber belajar yang
sesuai serta menunjang pembentukan kompetensi. Berkenaan dengan hal ini
tersebut. Mulyasa (2004:80), mengemukakan beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan persiapan mengajar, yaitu:
- Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus
jelas. Semakin konkret kompetensi, semakin mudah diamati dan semakin tepat
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi
tersebut.
- Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel
serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi peserta didik.
- Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan
dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan.
- Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh
dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
- Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana
program sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team
teaching) atau moving clas
1.
Majid
(2005:95) mengemukakan, agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang
efektif dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang
berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar, baik berkaitan dengan
hakikat, fungsi, prinsip maupun prosedur pengembangan persiapan mengajar, serta
mengukur efektivitas mengajar. Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan
Briggs (1974) dalam Majid (2005:96) hendaknya mengandung tiga komponen yang
disebut anchor point, yaitu:
1.
tujuan
pengajaran
2.
materi pelajaran, bahan ajar, pendekatan dan
metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar
3.
evaluasi keberhasilan.
Hal ini
sesuai dengan pendapat Moore (2001: 126) bahwa komposisi format rencana
pembelajaran meliputi komponen topik bahasan, tujuan pembelajaran (kompetensi
dan indikator kompetensi), materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat/media
yang dibutuhkan, dan evaluasi hasil belajar. Menurut Suryadi dan Mulyana
(1993:21), âprogram belajar mengajarâ tidak lain adalah suatu proyeksi guru
mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Dalam kegiatan tersebut secara terperinci dijelaskan ke mana siswa itu akan
dibawa (tujuan), apa yang harus dipelajari (isi bahan pelajaran), bagaimana
siswa mempelajarinya (metode dan teknik), dan bagaimana kita mengetahui bahwa
siswa telah mencapainya (penilaian).
Selanjutnya
Suryadi dan Mulyana mengemukakan, unsur-unsur utama yang harus ada dalam perencanaan
pengajaran, yaitu:
a.
tujuan yang
hendak dicapai, berupa bentuk-bentuk tingkah laku apa yang diinginkan untuk
dimiliki siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar.
b.
bahan
pelajaran atau isi pelajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan.
c.
metode dan teknik yang digunakan, yaitu
bagaimana proses belajar mengajar yang akan diciptakan guru agar siswa mencapai
tujuan, dan
d.
penilaian,
yakni bagaimana menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui tujuan
tercapai atau tidak.
Berdasarkan
uraian di atas dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang amat penting masuk dalam
rencana pengajaran adalah
a.
apa yang
akan diajarkan, pertanyaan ini menyangkut berbagai kompetensi yang harus
dicapai, indikator-indikatornya, serta materi bahan ajar yang akan disampaikan
untuk mencapai kompetensi tersebut
b.
bagaimana
mengajarkannya, pertanyaan ini berkenaan dengan berbagai strategi yang akan
dikembangkan dalam proses pembelajaran, termasuk pengembangan berbagai
aktivitas opsional bagi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
c.
bagaimana
mengevaluasi hasil belajarnya, pertanyaan ini harus dijawab dengan merancang
jenis evaluasi untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang mereka
pelajari pada sesi tersebut.
Dengan
demikian, kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran yang dijadikan kajian
dalam penelitian ini meliputi indikator,
a.
merumuskan
tujuan pengajaran,
b.
memilih dan
mengembangkan bahan pengajaran,
c.
merencanakan
kegiatan belajar mengajar, termasuk di dalamnya smerencanakan pendekatan dan
metode pengajaran, langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber
belajar serta
merencanakan
penilaian.
Melaksanakan
Pembelajaran
Pembelajaran
atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur dengan tahapan-tahapan
tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Tahapan-tahapan
kegiatan pembelajaran menurut Majid (2005:104) meliputi kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Usman (1994:120) mengemukakan pelaksanaan
pembelajaran mengikuti prosedur memulai pelajaran, mengelola kegiatan belajar
mengajar, mengorganisasikan waktu, siswa, dan fasilitas belajar, melaksanakan
penilaian proses dan hasil pelajaran, dan mengakhiri pelajaran. Sudirman, dkk.
(1991:77) pelaksanaan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu tes
awal, proses, dan tes akhir.
Berdasarkan
uraian di atas, pelaksanaan pembelajaran dapat deskripsikan dari tiga kegiatan
utama, yaitu membuka pembelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan menutup
pembelajaran.
Mengevaluasi
Pembelajaran
Penilaian
merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa
secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun proses. Hal
ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang
sangat diperlukan dalam menentukan strategi mengajar yang tepat maupun dalam
memperbaiki proses belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu
mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar.
Penilaian
proses didefinisikan Usman (1994:38) sebagai âpenilaian terhadap proses belajar
yang sedang berlangsung, yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan balik
secara langsung kepada seorang siswa atau kelompok siswaâ. Selanjutnya Usman
(1994:38) menjelaskan dalam melatih keterampilan proses sekaligus dikembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreatif, kerjasama, bertanggungjawab, dan
sikap berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
Dengan demikian, pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar
mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik,
dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu siswa. Beberapa kemampuan atau keterampilan yang terdapat dalam
penilaian proses antara lain mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan,
menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan. Dalam melakukan
penilaian akhir, menurut Usman (1994:126) guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a.
jenis
penilaian sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang telah diberikan.
b.
sesuai dengan tujuan.
c.
sesuai dengan bahan pelajaran.
d.
hasilnya ditafsirkan.
Hasil penilaian yang dilakukan guru perlu
ditindaklanjuti. Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir selain terdapat
murid yang dapat menguasai materi pelajaran tidak jarang masih ada murid yang
tidak menguasai materi pelajaran dengan baik sebagaimana tercermin dalam nilai
atau hasil belajar lebih rendah dari kebanyakan murid-murid sekelasnya.
Berkaitan dengan hal ini, menurut Majid (2005:236) ada beberapa hal yang
dapat dilakukan guru, antara lain melaksanakan pengajaran perbaikan, pengajaran
pengayaan, program akselerasi, pembinaan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, dan peningkatan motivasi belajar.
Kesimpulan
Persiapan mengajar pada hakekatnya
memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan kata lain persiapan mengajar
adalah memperkirakan tindakan apa yang akan dilakukan dalam kegiatn
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis
kompetensi.
Anderson dalam E.Mulyasa (2004:83) membedakan
perencanaan dalam dua kategori, yaitu perencanaan jangka panjang dan
perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut unit plan yang
merupakan perencanaan bersifat komprekensif, dimana dapat aktifitas guru selama
satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan urain lebih melalui perencanaan
jangka pendek yang disebut persiapan mengajar. Jika pembelajaran ituditinjau
dari segi kegiatan guru, maka terlihat bahwa guru merupakan peranan prima. Ia
berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan,
implementasi dan penilaian (evaluasi)
0 komentar:
Post a Comment